Diberdayakan oleh Blogger.

nokia E61

E61 adalah handphone dari Nokia yang sangat cocok dipakai oleh network admin. Ini pendapat saya yang baru menggunakan handphone ini selama kurang lebih satu bulan. Saya tidak akan bahas kemampuan handphone nya sendiri, anda bisa baca di review-review handphone, tetapi saya akan jelaskan bagaimana ia dapat membantu kerja network administrator.

Beberapa kemampuannya yang memudahkan kerja network admin adalah :

1. 3G network. Memudahkan koneksi Internet dari mana saja (setidaknya di kota-kota besar). Saya pakai provider XL.
2. Wifi 802.11b. Memberikan sambungan hotspot dengan cepat dan mudah (walaupun kuat sinyalnya tidak sekuat windows mobile)
3. Keyboard QWERTY membuat pengetikan berjalan lebih cepat.
4. Layar besar dibandingkan handphone lainnya membuat view layar menjadi lebih lega.

Kekuatan dari network 3G ini adalah network admin memiliki pandangan bagaimana koneksi network yang dia urusi dari jaringan Internet luar, dengan cepat dan mudah (dengan syarat sinyal 3G nya tidak hilang).

Saya juga menginstall beberapa aplikasi tambahan untuk membantu tugas-tugas saya. Aplikasi-aplikasi yang ada di hape ini yang memudahkan kerja network admin adalah :

1. Browser. Browser default E61 (Web) cukup bagus utk browsing. Layarnya luas, sehingga nggak terlalu repot kalau lihat situs-situs yang punya tampilan baik. Kalau kadang2 kurang bagus, ada juga Opera Mini gratisan.

2. Instant Messaging. Saya pakai Agile Messenger, cukup bayar 10 ribu sebulan via premium SMS. Memudahkan koordinasi via Yahoo messenger.

3. SSH Client. Saya pakai Putty S60v3. Dengan layar yang cukup besar, ia mampu dipakai utk SSH ke mesin-mesin yg dimanage. Pengalaman saya menggunakan Putty memudahkan saya membaca email di server dgn Pine, serta mendebug router BGP dan OSPF berbasis Quagga.

4. Gmail Mobile. Kalau iseng gak ada kerjaan, saya sering memantau milis-milis yang saya ikuti via Gmail. Sekali lagi keuntungan layar yang besar membuat mail reading menjadi mudah dan nyaman.

E61 ini dapat saya pakai untuk menscan access point dengan memilih Connectivity -> Conn Manager -> Available WLAN. Selain itu, saya juga memanfaatkan kemampuan E61 utk tersambung ke VoIP SIP via WLAN ini. Setelah seharian mengoprek konfigurasi SIP di E61 ini, alhamdulillah saya berhasil membuat E61 tersambung ke server SIP Asterisk di ITB. Sementara itu, anda juga dapat memanfaatkan card miniSD di dalam E61 ini untuk berfungsi layaknya USB disk dengan bantuan kabel data DKU-2 atau CA-53.

Ada juga beberapa aplikasi yang belum berhasil saya manfaatkan, misalnya ProfiMail (IMAP mail reader) dan Picoblogger utk mobile blogging. RSS Reader default milik E61 juga belum saya manfaatkan maksimal, menunggu aplikasi monitoring jaringan sudah mendukung RSS Feed.

Tentu saja ada kekurangan dari E61 ini, yaitu fasilitas VPN client hanya dapat dipakai untuk menyambungkan E61 dengan VPN Concentrator Cisco dan Checkpoint, sementara di ITB hanya menggunakan VPN Concentrator berbasis OpenVPN. Adobe PDF Reader nya juga agak berat kalau dipakai membuka manual PDF yang tersimpan di E61. Saya juga mengimpikan kalau kabel data E61 ini dapat dipakai sebagai kabel console Cisco, sehingga saya tidak perlu bawa notebook untuk konfigurasi Cisco.
Yang perlu diperhatikan juga, sebaiknya pengguna Internet 3G ini mengambil paket langganan, seperti paket MegaData XL, karena penggunaan data dengan jumlah banyak dapat membuat tagihan telepon anda menggelembung. Pengalaman saya, penggunaan akses Internet yang moderate (< 10 MB) sebelum saya mengambil paket MegaData membuat tagihan GPRS saya meningkat menjadi 110 ribu rupiah lebih. Setelah berlangganan paket MegaData XL, maka tagihan saya terpatok 135 ribu utk akses Internet dengan kuota 250MB yang sangat memadai untuk penggunaan Internet darurat dan moderat. (maaf jadi promosi).
Begitulah pengalaman saya yang dapat saya bagi setelah kurang lebih satu bulan menggunakan E61. Kemampuan perangkat ini alhamdulillah memudahkan kerja saya sebagai network administrator.
Yang jelas, keunggulan utama E61 dibandingkan laptop adalah ia langsung on dan dapat segera digunakan dalam keadaan darurat. Laptop harus dinyalakan terlebih dahulu, dan memakan waktu kurang lebih 3 menit sebelum ia betul-betul dapat bekerja. Selain itu, ukuran E61 yang cukup kecil (dibandingkan laptop) membuat ia dapat dibawa kemana-mana.
(sumber http://affanzbasalamah.wordpress.com/2007/07/25/nokia-e61-untuk-network-administrator/)

PENGEMBANGAN AGENS HAYATI DI PUSAT PELAYANAN AGENS HAYATI PROPINSI JAWA TIMUR

Jawa Timur merupakan salah satu propinsi strategis di Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memenuhi stok pangan nasional. Sejalan dengan tuntutan pasar yang menuntut produk berkualitas, kontinyu dan memenuhi standar yang diinginkan pasar. Banyak kendala yang harus dihadapi dalam pemenuhan tuntutan yang ada, antara lain adanya gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat berpengaruh terhadap kualitas produk bahkan mempengaruhi kehilangan hasil akibat gagal panen.
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan produk yang aman dikonsumsi, pengelolaan lahan pertanian dan agroekosistemnya yang ramah lingkungan, terlebih lagi sejak terjadinya krisis moneter di Indonesia tahun 1997 menyebabkan harga pestisida menjadi meningkat berlipat-lipat dan tidak terjangkau oleh petani. Namun ada hikmah positif di balik semua ini, karena akhirnya mereka mulai melirik teknologi alternatif lain yang lebih murah, dan tersedia di sekitar mereka.
Beberapa teknologi alternatif pengendalian OPT yang diperkenalkan kepada petani pada intinya merupakan implementasi dari penerapan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yaitu suatu konsep pengendalian OPT yang memadukan semua teknik kompatibel yang bertujuan menurunkan populasi OPT ke aras yang tidak merugikan secara ekonomi. Beberapa komponen pengendalian yang diterapkan antara lain : a) Pengendalian secara fisik/mekanis; b) Pengendalian secara kultur teknis; c) Pengendalian secara biologis (Pemanfaatan musuh alami seperti predator dan agens hayati) serta d) Pengendalian secara kimiawi.
Pengendalian secara biologis merupakan pengendalian yang cukup menarik minat Jawa Timur untuk terus menerus dikembangkan dan disosialisasikan. Pusat Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di Jawa Timur yang dirintis sejak tahun 1999 hingga saat ini sudah mencapai 152 PPAH terbentuk dengan dukungan APBD I, bahkan secara keseluruhan mencapai hampir 200 PPAH bila ditambah dengan PPAH dukungan APBD II dan PPAH Swadaya. Keberadaan PPAH ini antara lain diharapkan dapat berperan sebagai "Base Camp Perlindungan Tanaman yang tersebar di tingkat kecamatan se Jawa timur".
Beberapa jenis agens hayati yang telah disosialisasikan dan dikembangkan oleh petani. Mereka mengembangkan agens hayati dengan media perbanyakan yang cukup murah dan mudah, dengan sumber biakan / inokulum induk berasal dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit yang tersebar di 7 karesidenan di Jawa Timur serta dari Laboratorium Agens Hayati di UPT. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Surabaya. Beberapa jenis agens hayati yang dikembangkan oleh petani antara lain 1)Golongan parasitoid, 2) Golongan Patogen serangga (Cendawan dan NPV) serta 3) Golongan Agens Antagonis (Cendawan maupun Bakteri).
Sejalan dengan berjalannya waktu, ternyata berdasarkan hasil evaluasi dari 152 PPAH APBD I yang ada, hanya kira-kira 30 % atau PPAH saja yang masih aktif berproduksi, selebihnya tidak terlihat lagi aktivitasnya. Terlebih bila dikaji lebih lagi, ternyata dari PPAH-PPAH yang masih aktif ini sebagian besar mereka memproduksi pupuk organik dan agens antagonis, dan tersebar di daerah sentra-sentra hortikultura yang cukup potensial.
Berdasarkan analisa penulis, Beberapa permasalahan yang berpotensi sebagai kendala dalam sosialisasi pemanfaatan agens hayati antara lain : 1) Banyak petani masih pestisida minded dan belum yakin akan efektivitas agens hayati, 2) Pengembangan Agens hayati golongan parasitoid atau patogen serangga relatif lebih rumit dibandingkan pengembangan agens antagonis, 3) Beberapa Lokasi di sekitar PPAH ternyata termasuk kategori 'aman' dari gangguan OPT.
Beberapa usaha yang dilakukan untuk memberdayakan kinerja PPAH antara lain Penguatan jaringan PPAH pola Sekolah Lapang di tingkat kecamatan, serta Pertemuan-pertemuan Penguatan Jaringan PPAH di tingakat karesidenan (tingkat Laboratorium PHPTPH).
Sosialisasi dan Pembinaan pengembangan Agens hayati tidak hanya difokuskan pada hal-hal teknis tentang bagaimana mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Agens hayati di lapang, namun juga kelembagaan PPAH yang notabene masih mencerminkan pelaku individu penanggung jawab / Pengurus PPAH dan belum mencerminkan kerja kelompoknya yang dapat mempengaruhi kelompok tani - kelompok tani lain di sekitar PPAH atau PPAH lain se kabupaten bahkan PPAH-PPAH lain se karesidenan.
Pada akhirnya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membenahi kinerja PPAH..... yang menurut hemat penulis, hal ini harus didukung juga oleh segenap insan yang berkecimpung di dunia pertanian......
Barangkali ada dari para "tamu" yang berkunjung ke blog saya dapat memberi masukan positif untuk kami.....? terima kasih atas semua perhatiannya... salam....
(Uliz Thea, 18 Maret 2010)

Bakteri Hawar Daun

Ini bukti tanaman yang diberi nordok mempunyai ketahanan yang lebih dari pada tanaman lain dalam serangan bahteri hawar daun

Dampak Perubahan Iklim

Dinamika pembangunan tanaman pangan yang berkembang saat ini, dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perubahan lingkungan strategis baik secara nasional maupun global, revitalisasi bidang pertanian, dan lain-lain. Sehubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional, tugas dan tanggung jawab perlindungan tanaman pangan dalam rangka pengamanan produksi untuk pencapaian produksi tanaman pangan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan semakin berat. Oleh karena itu, perlu dilakukan
engawalan yang lebih intensif, tepat, terintegrasi, dan berkesinambungan yang
melibatkan seluruh pihak terkait guna meminimalkan kehilangan hash akibat gangguan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

TIPS-TIPS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

Kita semua mempunyai mimpi, dan mimpilah yang menjadi semangat kita. Kita duduk dengan teman-teman terdekat dan mendiskusikan apa yang kita inginkan untuk masa depan kita agar kehidupan kita menjadi lebih baik. Namun seringkali, hidup kita terus berlangsung dalam keadaan yang sama. Selanjutnya ketika hidup kita tidak ada perubahan penting, kecemasan akan muncul karena kita merasa frustasi atas rutinitas hidup kita. jenuh, bosan akhirnya melumpuhkan kegembiraan dan kebahagiaan kita.
Kebutuhan dan keinginan merupakan hal yang sangat berbeda. Kebutuhan adalah apa yang harus kita dapatkan agar kita dapat bertahasn hidup, sedangkan keinginan adalah apa yang kita pilih agar hidup kita terasa nyaman... Maskipun terkadang dalam kehidupan nyata kita banyak mendapat batu sandungan sehingga membatasi gerak kita, namun seharusnya kita sadar, bahwa di dunia ini kita tidak mungkin mendapatkan semua yang menjadi keinginan kita.
Agar kita mendapatkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan kita, seharusnya pula kita tahu apa yang kita mau. Sebagai contoh : " Kita ingin hidup bahagia". Pemahaman arti bahagia untuk setiap orang mungkin berbeda-beda. Terkadang hidup bahagia secara tidak sadar diukur dari karunia kesehatan, limpahan materi, sukses dalam pekerjaan dan kehidupan cinta dan keluarga.
Memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang kita jumpai dalam kehidupan, maka hendaknya kita juga mempunyai rambu-rambu untuk mengukur kekuatan dalam meraih apa yang kita inginkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hidup kita terasa 'tidak berjalan di tempat' ialah, sudah selayaknya kita mengkaji apa yang sudah kita lakukan untuk meraih impian-impian kita. Pastikan tujuan yang ingin kita capai merupakan tujuan CERDAS, yakni tujuan itu hendaknya haruslah : 1) Spesifik 2) Terukur 3) Dapat dicapai 4) Realistis 5) ada rentang waktu. Sebagai contoh : saya punya keinginan menjadi orang bermanfaat untuk lingkungan saya. Keinginan ini dapat saya rinci menjadi : Saya ingin mengamalkan pengetahuan dan keterampilan saya dalam bidang pengendalian biologi atau pemanfaatan dunia mikroba yang saya miliki untuk paling tidak 25 % kelompok tani yang ada di wilayah propinsi binaan saya. Saya ingin orang mengenal saya sebagai pakar praktisi agens hayati, bidan yang ikut membantu lahirnya 200 Pusat Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di propinsi binaan saya. Saat ini yang sedang saya rintis adalah : mengenalkan jenis-jenis mikroba efisiensi pemupukan (biofertilizer) serta tanaman-tanaman yang berada di sekitar pedesaan untuk digunakan sebagai pupuk hijau, selain juga mengembangkan jenis-jenis agens hayati yang sudah dikenal oleh petani binaan saya serta pemanfaatan limbah pertanian untuk pembuatan kompos maupun budidaya jamur. Mudah-mudahan pada tahun 2015 seluruh kelompok tani yang saya bina dapat menerapkan teknologi pertanian ramah lingkungan di lahannya.
Demikian, mudah-mudahan tulisan ini dapat memotivasi teman-teman semua.
SEPULUH KIAT MENGEMBALIKAN GAIRAH BEKERJA
1. Pikirkan lima hal yang paling anda sukai dari pekerjaan anda
2. Adakah teman kerja anda yang dapat diperhitungkan sebagai teman karib yang bisa mendukung anda?
3. Adakah orang di kantor anda yang sangat menikmati pekerjaannya dan bisa anda ikuti jejaknya?
4. Catatlah lima hal yang membuat anda stress di kantor
5. Carilah langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk masa depan yang benar-benar anda inginkan
6. Buat jadual dari sekarang hingga akhir pekerjaan
7. Ambil cuti dan menjauhlah dari urusan kantor
8. Ambil kursus yang dapat menunjang aktivitas anda di kantor
9. Fokus pada hal-hal yang baik
10. Ciptakan hal-hal positif untuk menambah rekomendasi positif
UNTUK KITA RENUNGKAN :
1. Apa arti sukses buatmu?
2. Bila hidupmu tinggal 6 bulan lagi, apa yang akan kamu lakukan untuk mengubah kehidupanmu?
3. Apa yang ingin kamu capai dalam hidupmu? ingin menjadi siapakah kamu?
4. Apa yang akan kamu lakukan bila uang bukan masalah bagimu?
5. Sebutkan 3 hal yang menjadi sumber kebahagiaan dalam hidupmu
6. Sebutkan 3 hal yang menjadi sumber rasa ketakutan dalam hidupmu
5. Apa yang akan kamu lakukan bila hal terburuk terjadi dalam hidupmu?
5. Tetapkan tujuan hidupmu
6. Apa kelebihan dan prestasi yang membanggakan hidupmu?
Apa yang terjadi pada diri kita saat ini, yakinlah bahwa itu adalah hasil pilihan kita di masa lalu yang telah digariskan oleh penguasa alam semesta kita. Jangan anggap diri kita tidak berharga. karena kita membandingkan kehidupan dengan orang-orang di luar kita. Untuk menjadi seperti sekarang, yakinlah kita sudah bekerja keras dalam berusaha, karena Allah lah yang menentukan hasil akhir dari segala usaha kita. Tetaplah bersyukur dengan apa yang kita punya........ dan terus berkarya untuk menjadikan hidup kita bermakna.......................................
(Uliz thea, 21 Pebruari 2010)

Serangan WBC akhir2 ini


Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam usaha budi daya tanaman. Pengaruh OPT dalam proses produksi dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil, dan mengakibatkan kehilangan hasil bahkan sampai puso. Nah untuk menekan potensi kehilangan hasil tersebut diperlukan peningkatan pemahaman mengenai OPT dan pengelolaannya yang diantaranya dengan mengendalikan OPT melalui cara cara yang ramah lingkungan yaitu mengunakan potensi sumber hayati Faktor lainnya yaitu iklim dan cuaca, selain menyebabkan bencana alam baik banjir maupun kekeringan, juga mempengaruhi perkembangan OPT, terutama terhadap intensitas serangan. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal perlu diupayakan tindakan pengendalian tepat sesuai prinsip PHT dengan melibatkan berbagai pihak terkait terutama kelompok tani secara terencana dan berkesinambungan.



Salah satunya adalah OPT Wereng Batang Coklat, opt ini Salah satu hambatan dalam menaikkan produksi beras di Indonesia adalah serangan hama wereng coklat ( Nilaparvata Lugens). Wereng coklat secara langsung merusak tanaman padi karena nimfa dan imagonya mengisap cairan sel tanaman sehingga tanaman kering dan akhirnya mati. Kerusakan secara tidak langsung terjadi karena serangan penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa yang ditularkannya. Kerusakan berat yang disebabkan oleh wereng coklat terkadang ditemukan pada persemaian, tetapi sebagian besar menyerang pada saat tanaman padi masak menjelang panen.






Bila tanaman padi muda terserang, menjadi berwarna kuning, pertumbuhan ter-hambat dan tanaman kerdil. Pada serangan yang parah keseluruhan tanaman menjadi putih, kering dan mati, perkembangan akar merana dan bagian bawah tanaman yang terserang menjadi terlapisi oleh jamur, yang berkembang pada sekresi embun madu serangga. Serangga hama wereng coklat di Indonesia telah diketahui sejak sebelum perang dunia ke-II dengan luas daerah serangan yang terbatas. Serangan hama wereng pertama kali dilaporkan pada tahun 1931, yaitu dengan merusak beberapa petak tanaman padi di daerah Darmaga, Bogor kemudian Mojokerto pada tahun 1939, di Yogyakarta pada tahun 1940. Sampai tahun 1951 luas areal yang terserang sekitar 50 - 150 Ha padi sawah permusim di Jawa. Serangan hebat mulai terdapat di Jawa sekitar tahun 1969 dan di Sumatera Utara sekitar tahun 1972. Pada sekitar tahun 1974 terjadi epidemi di Sumatera Utara, Jabar, Jateng dan Jatim. Dua tahun setelah itu serangan wereng coklat meliputi seluruh wilayah Indonesia kecuali Irian Jaya dan Maluku. Pada tahun 1976 - 1977 lebih dari 450.000 Ha sawah diserang wereng coklat dan kerugian yang disebabkannya mencapai 100 juta US $. Pada tahun 1987 beberapa ribu Ha pertanaman padi di D. I. Yogyakarta dan Jateng terserang berat wereng coklat. Varietas utama yang banyak terserang adalah Cisadane. Wereng coklat ini agak berbeda dengan wereng coklat biotipe 1, 2, 3, 4 dan SU. Masalah wereng coklat ini bertambah kompleks dengan munculnya biotipe-biotipe baru. Hal ini disebabkan oleh kemampuan wereng coklat yang sangat tinggi untuk beradaptasi terhadap per-ubahan lingkungan. Siklus hidup wereng coklat yang pendek ( hanya 21- 30 hari dari stadia telur sampai dewasa), kemampuan berreproduksi yang tinggi ( di alam, seekor wereng betina mampu bertelur 100-600 butir semasa hidupnya), dan sifatnya yang hanya memakan padi, mendorong munculnya biotipe baru yang bisa mematahkan resistensi padi yang semula dianggap tahan. Hal ini terutama bila varietas tahan itu ketahanannya hanya terdiri dari satu gen dan ditanam monokultur terus-menerus.




PERUBAHAN BIOTIPE



Perubahan biotipe wereng coklat ini sebenarnya terjadi melalui seleksi alam. Dalam pertanaman padi yang intensif, penggunaan insektisida yang tidak tepat mematikan musuh alami tapi tidak mematikan telur dan nimfa wereng secara keseluruhan. Wereng yang selamat merupakan wereng yang secara genetik memang terseleksi dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Hal ini mungkin terjadi karena populasi wereng coklat yang tinggi menyebabkan ke-ragaman genetik yang berbeda. Intensifikasi dengan varietas lokal yang unggul, memunculkan biotipe I yang dapat memusokan sawah. Kemudian diperkenalkan IR 26, dengan gen resistensi Bph 1 ( Bph = Brown Plant Hopper ), tapi kemudian muncul biotipe 2 . Selanjutnya dikenalkan IR 36 dengan gen resisten Bph 2 yang semula resisten terhadap biotipe 2 ternyata bisa dipatahkan dengan muculnya biotipe 3 yang latent. Lalu diper-kenalkan IR 56 dengan gen resisten Bph 3, tetapi kembali pertanaman yang monokultur dan terus-menerus meng-akibatkan gen resisten Bph 3 patah kembali. Kemudian diperkenalkan IR 64 dengan gen resistens Bph 4 yang tahan terhadap serangan wereng coklat biotipe 3 sampai sekarang.




PENCEGAHAN



Tindakan pencegahan yang hanya mengandalkan sepenuhnya pada pengendalian wereng pada penanaman varietas tahan saja, ternyata tidak mencegah eksplosi serangan. Harus diikuti tindakan lain, seperti pergiliran antar varietas dan antar tanaman. Sedangkan peng-gunaan insektisida, hanya dibatasi pada saat diperlukan, tapi bukan untuk pencegahan. Varietas padi yang tahan saat ini baru mampu dibuat dari satu gen resisten saja. Memang resistensinya sangat tinggi terhadap serangan wereng, tetapi tidak bisa bertahan lama karena sifat wereng yang hanya makan padi dengan keraganan genetik yang tinggi. Sampai saat ini sudah empat gen resisten wereng coklat yang ditemukan yaitu Bph 1, Bph 2, Bph 3 dan Bph 4. Waktu pengaturan tanam yang serempak merupakan prioritas pertama pengendalian wereng, karena secara efektif menekan populasi wereng melalui pemutusan rantai makan. Wereng coklat yang bermigrasi ( yang bersayap panjang ), biasanya mencari tanaman muda didekatnya bila tanaman padi di tempat asal mendekati pembungaan. Penggunaan insektisida hanya digunakan bila jumlah wereng melewati ambang ekonomis per rumpunnya. Penyemprotan pun tidak bisa dilakukan pukul rata pada semua areal yang luas ( Blanket spray ), tetapi per lokasi serangan. Hal ini selain dapat mencegah matinya musuh alami yang sebenarnya cukup efektif memangsa wereng coklat, tetapi juga mencegah munculnya resurjensi dan resistensi wereng coklat tersebut. Pada Blanket spray, musuh alami mati tapi telur dan nimfa wereng tidak mati, lalu mereka tumbuh subur karena tidak ada saingannya. Pada pen-yemprotan per lokasi, wereng di lokasi penyemprotan saja yang mati dan apabila cara penyemprotannya benar, telur dan nimfanya pun akan mati, sehingga kemungkinan resistensi yang menjurus timbulnya biotipe baru, bisa dicegah. Hal ini karena wereng di luar lokasi penyemprotan berinteraksi melalui per-kawinan dengan wereng di lokasi penyemprotan sehingga resistensi wereng coklat tersebut terhadap insektisida dan varietas padi yang ditanam tetap rendah. Penggunaan pestisida selalu membawa empat resiko yakni resistensi terhadap hama dan penyakit, munculnya hama dan penyakit baru akibat matinya musuh alami, resurjensi ( hama penyakit tersebut makin meningkat populasinya, juga disebabkan oleh matinya musuh alami akibat pestisida yang disemprotkan ) dan keracunan lingkungan. Setelah sekitar lima puluh tahun pestisida diperkenalkan, kini ditemukan pestisida generasi ketiga yang cara kerjanya tidak langsung mematikan serangga, tetapi merusak atau mengganggu proses fisiologis serangga. Salah satunya adalah buprofezin, yang dihasilkan Jepang, Mampu menahan telur wereng menetas dan nimfanya berganti kulit. Karena tidak bisa berganti kulit, padahal nimfa ini perlu bertambah besar untuk menjadi dewasa, maka nimfa tersebut akan mati. Namun demikian pestisida ini mempunyai kendala utama yakni saat pemberiannya yang harus tepat. Hal ini berhubungan dengan periode migrasi wereng dewasa bersayap panjang (makro-ptera) pada awal pem-bentukan anakan. Setelah menetap, wereng coklat mulai berkembang biak satu atau dua generasi pada tanaman padi stadia vegetataif, tergantung saat migrasinya jika terjadi 2-3 Minggu Setelah Tanam ( MST ), imigran berkembang biak dua generasi. Puncak populasi nimfa generasi pertama dan ke dua berturut-turut muncul pada umur padi 5-6 MST dan 10-11 MST. Bila imigrasi terjadi setelah padi umur 5-6 MST, puncak populasi nimfa hanya satu kali, yaitu 9-10 MST. Serangga dewasa yang muncul setelah padi berumur 7 MST, umumnya bersayap pendek (brak-hiptera) yang tidak dapat bermigrasi dan bertelur ditempat asal. Setelah itu, akibat tekanan populasi, yang muncul adalah makroptera yang jumlahnya meningkat saat tanaman memasuki stadium pembungaan. Makroptera inilah yang bermigrasi mencari tanaman padi muda baru di dalam jangkauannya. In-sektisida selain buprofezin, yaitu yang berbahan aktif karbonat digunakan pada saat padi berumur 8-11 MST. Di sinilah tampak pentingnya pengamat-an hama, untuk mendeteksi jumlah populasi wereng coklat dewasa ( sumber dari internet, Lupa)

AGENSHAYATI

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.

Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.

Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa